Download Movies Free Avengers 4: Plot And Title Theory
WARNING: Artikel ini mengandung banyak SPOILER untuk Avengers: Infinity War dan kemungkinan Avengers 4.
Tidak biasanya saya menulis artikel mengenai teori untuk film yang belum, bahkan masih usang dirilis. Tapi sesudah kali kedua menonton Inifnity War, kembali melihat satu per satu karakternya lenyap dari eksistensi dibarengi guntur yang sayup-sayup terdengar layaknya final dunia, ada urgensi untuk menuangkan isi pikiran lebih lanjut selain melalui review. Seperti kita tahu, film keempat Avengers yang awanya bertajuk Infinity War Part 2 sekarang tak mempunyai judul. Jangkan detail plot, Marvel bahkan enggan mengungkap judulnya demi melindungi kerahasiaan. Lewat artikel ini, saya coba menebak banyak sekali elemen tersebut. Tentunya ini untuk senang-senang semata, dan mengingat filmnya gres akan dirilis lebih dari setahun lagi, persentase ketepatan teori ini tidak terlalu besar.
Saya mendapatkan banyak sekali pertanyaan seputar perubahan perilaku Doctor Strange, yang risikonya menyerahkan Time Stone demi menyelamatkan nyawa Tony Stark. Keputusan ini saya yakin punya kekerabatan besar dengan sekuelnya. Untuk memahaminya, perhatikan 2 kalimat terakhir Strange, yaitu “We’re in the endgame now” dan “There’s no other way”. Ingat, penerawangan Strange menunjukkan, dari 14 juta kemungkinan masa depan, hanya satu di antaranya yang berakhir dengan kemenangan kubu Avengers. Mengacu pada kedua kalimat di atas, saya yakin kalau dalam versi masa depan itu, Tony memegang peranan penting. Tanpanya, peluang kecil mengalahkan Thanos bakal sepenuhnya musnah. Pun bila Strange menentukan melindungi Time Stone, tidak ada jaminan ia sanggup menggagalkan perjuangan Thanos merebutnya. Kita sedang melihat seorang penyihir yang tengah berusaha memenuhi ramalan.
Ramalan itu membawa kita pada foto proses pengambilan gambar Avengers 4 yang menampilkan koper bertuliskan Binarily Augmented Retro-Framing (B.A.R.F.), teknologi teranyar Tony yang tampil sekilas di adegan pembuka Captain America: Civil War. Melalui B.A.R.F., seseorang sanggup mengakses masa kemudian menurut memorinya dengan detail senyata mungkin. Dengan sedikit pengembangan, mungkin ditambah pinjaman Shuri dan Hank Pym—menjembatani Infinity War dan Ant-Man and The Wasp—bukan tidak mungkin itu jadi asal mula mesin waktu. Awalnya saya menduga, perjalanan waktu bakal berkhasiat menghidupkan lagi superhero yang telah mati. Tapi untuk apa? Dengan keenam Infinity Stones, berapa pun jumlah superhero disatukan, tidak akan punya imbas berarti. Apalagi di foto lain, terlihat Tony dan Scott Lang mengunjungi Battle of New York, bertemu Captain America dan Thor dalam balutan kostum usang mereka. Tujuan “menghidupkan kembali” tak masuk akal, lantaran semua jagoan yang terlibat di pertempuran itu bertahan hidup dari penghakiman Thanos.
Saatnya mengajukan pertanyaan mendasar. Bagaimana cara mengalahkan Thanos yang dipersenjatai Infinity Gauntlet? Sederhana. Memakai Infinity Gauntlet juga. Serupa B.A.R.F. yang muncul sekilas untuk menyiratkan tugas besar di film mendatang, diperlihatkannya cetakan gauntlet di Nidavellir pun saya yakin menyimpan maksud serupa. Bagaimana kalau strateginya yaitu menciptakan satu lagi gauntlet sembari mengumpulkan enam Infinity Stones dengan cara kembali ke masa kemudian menggunakan B.A.R.F.? Perlu diingat, B.A.R.F. bekerja dengan memanfaatkan memori penggunanya. Dan kalau diperhatikan, mereka yang bertahan hidup di final Infinity War, tahu di mana letak terakhir masing-masing batu. Steve berebut Space Stone dengan Red Skull, Thor dan Malekith berlomba mendapatkan Reality Stone, Rocket mewakilia Guardians of the Galaxy yang menghalangi perjuangan Ronan menggunakan Power Stone, Nebula mengetahui letak Vormir sebagai kawasan disimpannya Soul Stone, Wong sebagai penjaga Sanctum Sanctorum tentu tahu apa yang mesti dilakukan dengan Time Stone, dan semua Avengers menjadi saksi kekacauan yang dibentuk Loki dan Mind Stone di tongkatnya pada Battle of New York.
Kevin Feige beberapa kali menyatakan Avengers 4 tidak hanya akhir, juga penghormatan bagi riwayat 10 tahun para superhero MCU, dan tidak ada penghormatan yang lebih tepat selain membawa mereka kembali menuju kenangan usang sambil memberi kesempatan menuntaskan urusan yang urung dituntaskan. Thor risikonya sanggup berdamai dengan Loki, dan terpenting, Steve berkesempatan memenuhi komitmen yang tertunda untuk berdansa dengan Peggy. Itu akan jadi konklusi mengharukan.
Apa judul yang tepat bagi dongeng di atas? Saya rasa Avengers: Endgame bukan judul yang buruk, meski teori ini masih menyisakan setumpuk pertanyaan. Apa tugas Hawkeye dan Ant-Man? Siapa yang mesti berkorban dan dikorbankan untuk memperoleh Soul Stone? Dan menurut kabar terbaru, Emma Fuhrmann akan memerankan versi dewasa Cassie Lang, puteri Scott Lang. Apakah artinya superhero yang tersisa akan melaksanakan perjalanan ke masa depan? Untuk apa? Jawaban bagi pertanyaan terakhir bekerjsama sudah tersirat dari foto yang menampilkan Tony di Battle of New York. Rambutnya memutih, dan mengenakan seragam S.H.I.E.L.D. Mungkinkah Avengers 4 akan membawa kita melompat beberapa tahun ke depan pasca Infinity War guna memberi waktu bagi Tony dan rekan-rekannya berbagi teknologi B.A.R.F.?
Masih ada perasaan menggantung. Walau sering mengadaptasi secara lepas, Marvel Studios cenderung mengambil elemen dari satu atau dua komik. Saya mulai mencari, adakah komik dengan dongeng seolah-olah teori di atas, sekaligus punya judul yang tepat diterapkan bagi Avengers 4 dalam kiprahnya selaku babak epilog dan penghormatan? Saya menemukan satu. Dalam dongeng tersebut, banyak sekali versi alternatif Avengers dari masa kemudian dan masa depan disatukan, dibawa ke masa kini, yang menghadirkan kemungkinan bahwa perjalanan waktu di film keempat nanti bukan cuma bertujuan mengumpulkan Infinity Stones, juga nama-nama yang tewas di Infinity War, bahkan bukan tidak mungkin versi lain dari mereka yang masih hidup. Judulnya agak cringey, klise, tapi mewakili tujuan filmnya.
Siap untuk Avengers 4Ever?
Ngobrol-ngobrol teori dan spoiler versi vlog sanggup ditonton di sini: